Rabu, 02 Februari 2011

Kreatif, Resep Sukses Albus Gallery

Siapa yang tidak ingin menciptakan lapangan usaha selepas kuliah? Lima orang mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (Undip) ini telah ''mencuri'' start. Mereka adalah Dimas Putra, Agung Ani Sutanto, Aditya Candra Wijaya, Erlangga, Anshori dan M Arif dengan merintis usaha kerajinan tangan berlabel Albus Gallery.

Semula, mahasiswa yang masih duduk di bangku semester lima ini memenangi program mahasiswa wirausaha yang diselenggarakan universitas. Proposal bisnis mereka pun mendapatkan kucuran dana senilai Rp 40 juta. Galeri didirikan, lengkap dengan tempat produksi dan satu orang karyawan.

Masing-masing berbagi tugas dan kewenangan. Dimas tak menyangka, perjuangan yang baru dirintis dua bulan lalu itu membuahkan hasil manis.

Apalagi setelah terpilih menjadi juara harapan II business competition yang digelar Hipmi dan AIESEC Undip, mereka bertekad akan menularkan virus entrepreneurship lebih meluas lagi. ''Harapannya setelah lulus kuliah kelak, kami bisa mengembangkan usaha ini di kampung halaman masing-masing,'' kata Dimas.

Lahirnya galeri yang berada di Jalan Tanjungsari 2 RT 1 RW 2 No 36, Semarang ini dimotori oleh Anshori, yang jauh lebih dulu merintis usaha kerajinan tangan. Produk yang dihasilkannya beragam, dari gantungan kunci, tas, hingga mebel. Namun yang bikin unik dari produk itu adalah bahan baku yang digunakan selama ini kurang dilirik. Seperti serat enceng gondok, rotan, dan pandan karang.

Ditambah dengan kreativitas tinggi, produk mereka memiliki nilai artistik tersendiri. Padahal di bangku kuliah mereka tidak mendalami ilmu desain produk, lantas dari mana mereka  mendapatkan inspirasi? Menurut Dimas, ide bisa didapatkan dari berbagai sumber. Selain salah seorang anggota sudah terjun terlebih dahulu, mereka tidak malu untuk belajar dari buku-buku desain produk.

Dia secara khusus menyebut pekerjaannya di galeri itu mendatangkan tantangan tersendiri. Meski belum bisa dibilang besar omsetnya, tapi selama dua bulan itu pesanan mebel dari pandan karang masih berdatangan. Satu set mebel berisi satu meja dan dua kursi dijual seharga Rp 3 juta. Dalam operasinya, galeri tersebut melayani pembuatan desain kerajinan untuk produk-produk keluaran usaha kecil dan menengah. (*/SM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar